Top
Rabu, 14 Mei 2025 | Edukasi

7 Kebiasaan anak Indonesia hebat adalah salah satu gerakan pendidikan yang sangat bagus. Gerakan yang digagas oleh Kemendikdasmen ini bertujuan untuk membentuk karakter anak sejak dini melalui kebiasaan-kebiasaan positif yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini adalah bagian dari upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu kebiasan pentingnya adalah bangun pagi. "Promoting an early rising time is suggested to be an important element of cultivating good health in young children." - Kohyama, Jun (2007), Harvard Gazette Dalam penelitiannya Kohyama membuktikan bahwa anak-anak yang bangun lebih awal cenderung lebih aktif secara fisik dibandingkan mereka yang bangun lebih siang. Aktivitas fisik yang meningkat ini berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, serta mendukung perkembangan kognitif anak. Berikut ini adalah salah satu contoh modul ajar yang bermanfaat untuk mengajarkan anak didik agar mampu bangun pagi bagi anak usia dini, terutama yang berusia 2-4 tahun (Kelompok Bermain). Modul ajar ini juga memiliki manfaat untuk mengajarkan kegiatan menarik di pagi hari dan mengenal waktu. Baca juga: Bangun Pagi Apa  Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? 1. Kegiatan pendahuluan Menyapa dan mengucapkan selamat pagi, ajakan berdoa, dan melakukan tepuk semangat pagi Melakukan ice breaking gerak lagu dengan iringan lagu “Bangun Tidur Ku Terus Mandi” Mengajak berdiskusi anak didik dan memuji anak didik yang terbiasa bangun pagi. LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya: GRATIS  2. Kegiatan Inti Bernyanyi lagu “Ayo Bangun Pagi”: Ajak anak didik bernyanyi lagu dan bergerak, untuk memahami bahwa pagi hari adalah waktu yang menyenangkan untuk memulai aktivitas Memperagakan drama “Pagi Ceria”: Berpura-pura bangun pagi, membuka jendela, dan menyapa matahari untuk menumbuhkan energi positif Jalan Kecil di halaman:  Berjalan pelan-pelan di pagi hari sambil mengamati burung atau sinar matahari mengenalkan mereka pada keindahan pagi. Saat kembali ke kelas, anak didik diajak untuk berdiskusi tentang apa yang mereka lihat dan rasakan Menggunting dan menempel gambar rutinitas pagi :Anak menempel gambar-gambar seperti bangun tidur, mandi, dan sarapan sebagai pengenalan urutan kegiatan pagi. Permainan Tepuk “Bangun pagi”. Tepuk ritmis dengan kata-kata lucu tentang pagi membantu anak mengingat manfaat bangun pagi secara menyenangkan. Baca juga: 5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca Tepuk… Bangun! (plok plok plok huahhmm) Tepuk… Pagi! (plok plok plok, sambil pura-pura melihat mentari)Tepuk… Ceria! (plok plok plok hore!)Bangun pagi, hati gembira! (plok plok plok)Siap belajar bersama teman! (plok plok plok, yes yes) Mendengarkan cerita: “Anak Hebat yang Bangun Pagi” Menggambar / mewarnai: Menggambar dan mewarnai matahari matahari  pagi sebagai simbol semangat dan awal yang cerah setiap hari. Baca juga: Modul Ajar PAUD Kegiatan di Pagi, Siang, Malam Hari | RPPH Topik Belajar Waktu dan Aktivitas di Rumah untuk TK 4-6 Tahun Kegiatan Penutup Anak didik diajak duduk melingkar dan menyanyikan lagu penutup sambil mengulang satu manfaat bangun pagi yang mereka sukai Anak didik diajak berdiri lalu memberi pelukan kepada teman dan guru sambil mengucapkan, “Selamat pagi, aku siap jadi anak hebat!” Guru menunjukkan Pahlawabeberapa gambar kegiatan anak didik menebak mana yang termasuk kegiatan pagi. MARBEL TK PAUD: Teman Belajar dengan Anak Animasi Keren   Penugasan Membuat “Foto Ceria Pagi Hari”: Orang tua diminta mengirimkan foto anak saat sedang melakukan rutinitas pagi (misalnya bangun tidur, menyikat gigi, atau sarapan) Mengerjakan cek list Jurnal “Pagi yang Menakjubkan”: Anak dan orang tua menandatangani jurnal dari sekolah setiap kali anak berhasil bangun pagi selama satu minggu. Sumber referensi: Robert Eisenberger. Learned Industriousness (1992) [1] Khyama, Jun (2007). Early rising children are more active than late risers. [2]

Kamis, 17 April 2025 | Edukasi

Modul ajar dengan tema "Menggapai Cita-cita" ini bisa menjadi panduan mengajar untuk anak usia dini, khususnya berusia TK atau usia 4-6 tahun. Berbicara tentang cita-cita, tentu saja sangat erat hubungannya dengan aneka profesi. "The goal of early childhood education should be to activate the child's own natural desire to learn." — Maria Montessori. Pendidikan bagi anak harus mampu membangkitkan keinginan alaminya untuk belajar. Pengenalan aneka profesi kepada anak usia dini, bisa memotivasi anak usia dini untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan cita-citanya, serta menumbuhkan pemahaman akan pilihan karir yang bisa dipilih di masa depan. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Menggapai Cita-Cita - Subtopik : Profesi Orangtuaku - Kurikulum Merdeka Belajar Selain pengenalan akan aneka profesi atau cita-cita, anak didik akan belajar tentang tugas-tugas utama setiap profesi dan peralatan yang digunakan dalam bekerja sesuai profesi. 1. Kegiatan Pembuka Guru menyapa dengan ceria dan mengajak anak didik bernyanyi lagu bertema cita-cita atau lagu tentang profesi, misalnya lagu "Semua Profesi Baik Adanya". Anak didik menjawab pertanyaan guru tentang aneka profesi sesuai dengan syair lagu dan tugas-tugasnya, serta aneka profesi lain yang dikenal oleh anak didik. Anak didik menjawab pertanyaan guru dengan media gambar tentang profesi. Unduh GRATIS: Lembar Kerja Anak Tema Profesi dan Alat Bekerja 2. Kegiatan Inti Bermain peran tentang profesiBerikut ini adalah salah satu contoh percakapan antara Rina dan Pak Budi yang bekerja sebagai pemadam kebakaran.:Rina: Pak Budi, apa pekerjaan Bapak? Pak Budi: Saya seorang pemadam kebakaran, RinaRina: Wah, tugasnya Bapak apa ya? Pak Budi: Saya memadamkan api dan menolong orang saat kebakaranRina: Mengapa Anda memilih bekerja sebagai pemadam kebakaran?Pak Budi: Karena saya suka menolong orang. Bertepuk tangan edukatifMelakukan tepuk profesi dan tugasnyaGuru (Tepuk tangan dua kali)Mengajar murid (Tepuk tangan dua kali)Dokter (Tepuk tangan dua kali)Memeriksa pasien (Tepuk tangan dua kali)Kamu (Tepuk tangan dua kali sambil menunjuk 1 siswa)Astronot (Siswa yang ditunjuk menjawab) BerceritaAnak didik menceritakan kisah seseorang dengan media gambar. Pada gambar tercantum nama orang, pekerjaan, dan aktivitas yang dilakukan. Contoh cerita anak didik adalah: "Pak Jack adalah seorang polisi. Ia bertugas sebagai penjaga keamanan. Saat ini ia sedang menertibkan pengendara kendaraan Tebak gambarGuru menunjukkan sebuah gambar peralatan yang biasa digunakan oleh suatu profesi, misalnya stetoskop, baju astronot, mobil taksi, dan lainnya. Anak didik menebak nama peralatan tersebut, dan menebak nama profesi yang menggunakan peralatan tersebut Peragaan busana profesiAnak didik mengenakan busana atau kostum dengan tema profesi dari rumah. Saat di sekolah ia melakukan peragaan busana dan melakukan presentasi tentang busana yang ia tampilkan Mewarnai gambar atau menggambar tema profesiAnak didik menggambar atau mewarnai gambar dengan tema profesi yang ia sukai, lalu mempresentasikan tentang profesi tersebut. Mempresentasikan gambar tema profesiAnak didik memilih sebuah gambar dari banyak gambar yang disediakan guru, lalu mempresentasikan gambar tersebut di depan kelas. Mempresentasikan alat suatu profesiAnak didik memilih satu buah alat yang sering digunakan oleh profesi tertentu dan menjelaskan profesi apa yang sering menggunakannya serta manfaatnya Mengundang tenaga profesionalGuru mengundang seorang profesional, memintanya memperkenalkan diri, mencerita aneka hal tentang profesi yang ditekuninya, serta memotivasi anak didik agar giat belajar demi menggapai cita-cita. Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran 3. Kegiatan Penutup Anak didik menunjukkan hasil karya mereka dan menceritakan cita-citanya Anak didik menonton video motivasi tentang orang sukes Anak didik menjawab pertanyaan guru tentang cara menggapai cita-cita, serta memotivasi anak didik agar giat belajar Guru memberikan apresiasi kepada setiap anak Anak didik bernyanyi lagu tentang rajin belajar dan menjadi anak yang berkarakter mulia. "What we want is to see the child in pursuit of knowledge, and not knowledge in pursuit of the child." — George Bernard Shaw. Dengan mengajarkan materi bertema aneka profesi dengan kegiatan yang variatif, anak didik akan semakin kaya akan pengetahuan tentang apa yang menjadi cita-cita mereka. Anak didik mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi cita-cita mereka, serta memahami jalur atau jalan yang dibutuhkan untuk bisa mencapai cita-cita sedini mungkin. Jangan biarkan anak didik hanya memiliki satu cita-cita. Karena di masa depan akan semakin banyak cita-cita yang bisa dicapai seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Baca juga: 5 Cara Asyik Mengenal Profesi pada Anak, Cara ke 3 Paling Seru! "Ketika kita membantu anak-anak menetapkan tujuan dan menghubungkan tujuan itu dengan hal-hal yang mereka sukai, kita tidak hanya mengajarkan ambisi—kita sedang membangun arah, fokus, dan ketangguhan." - Ellen Galinsky KABI - Kisah Teladan Nabi: Media Asyik Mengajarkan Karakter Islami  Sumber referensi: Montessori., Maria. (2020). Montessori Method [1] Shaw, George Bernard. (1911). Bubo Quote [2] Galinsky, Ellen. Mind in the Making: The Seven Essential Life Skills Every Child Needs. (2010) [3]

Rabu, 26 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Makanan Tradisional ini cocok diajarkan saat anak-anak merayakan lebaran. Modul ajar atau RPP Harian ini dikhususkan untuk siswa PAUD usia 4-6 tahun atau SD kelas 1-3. Mengapa anak-anak perlu mengenal aneka makanan tradisional, khususnya yang sering disajikan di hari Idul Fitri? Ibu Venti Diana Novitasari Meirina Lani Anggapuspa mengatakan bahwa "Mengenalkan makanan tradisional khas sejak dini ke anak-anak bertujuan supaya nantinya mereka mampu melestarikannya sebagai budaya warisan luhur agar tidak hilang ditelan zaman." Selain itu, tentu saja siswa juga diajak untuk makin mencintai budaya Indonesia dan mengenal aneka makanan sehat. Biasanya, makanan tradisional terbuat dari bahan alam serta bahan-bahan yang sehat lainnya. Berikut adalah modul ajarnya: Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Makanan Adat - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar A. Kegiatan Pembuka Guru menyapa siswa dengan ramah dan mengajak siswa menceritakan pengalaman mereka saat merayakan Lebaran dengan pertanyaan pemantik: Siapa yang berkunjung ke tempat saudara atau eyang ketik liburan Lebaran? Makanan apa saja yang disajikan saat itu? Makanan tradisional apa yang kalian makan? Guru menunjukkan gambar atau video tentang makanan tradisional, misalnya opor ayam, rendang sapi, sambal goreng ati, ketupat, dan lainnya. Guru mengajak siswa menceritakan tentang makanan tradisional yang dinikmati ketika merayakan Lebaran Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun B. Kegiatan Inti Bermain tebak-tebakan dengan media gambarSiswa menunjukkan gambar makanan tradisional dari berbagai daerah dan mengajak siswa untuk menebaknya. Memotong ketupatSiswa secara mandiri memotong ketupat dan membelahnya menjadi beberapa bagian, lalu meletakkannya dalam sebuah piring. Guru membantu menuangkan kuah opor ke dalam piring. Bermain peranDalam permainan drama, siswa memperagakan adegan sebuah keluarga yang sedang merayakan Lebaran. Percakapan sederhana yang diucapkan pemeran bertema makanan tradisional. Membuat ketupat dari pitaSiswa membuat karya berbentuk ketupat dengan bahan pita. Membuat puzzleKumpulkan dan cetak gambar aneka makanan tradisional dari Google Image. Siswa mencetak lalu memotong-motong gambar tersebut menjadi beberapa bagian. Cerita interaktifSiswa mendapatkan aneka gambar bertema lebaran. Siswa menceritakan gambar yang ia dapatkan. Menggambar dan mewarnaiSiswa menggambar dan mewarnai aneka gambar bertema Islami atau Lebaran. Memasak makanan tradisionalSiswa memasak bersama guru aneka makanan tradisional yang mudah dimasak. Makan bersamaSiswa membawa makanan tradisional dari rumah untuk dimakan bersama di sekolah. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Guru bertanya kepada siswa beberapa pertanyaan di bawah ini: Apakah makan tradisional kesukaan kalian? Apa yang kalian pelajari pada pembelajaran ini? Mengapa kita harus bangga dengan makanan tradisional di Indonesia? Mengapa Indonesia memiliki banyak makanan tradisional? SIswa mendapatkan penugasan dari guru, misalnya: Menulis cerita atau menggambar dengan tema makanan tradisional kesukaanku. Pada pembelajaran selanjutnya siswa akan Menceritakan tentang makanan tradisional tersebut. Membuat video pendek tentang makanan tradisional favorit. Membawa makanan tradisional untuk dinikmati bersama. Mewarnai gambar makanan tradisional. Melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan, Titi Nurohmah menyimpulkan bahwa: "90% orang tua mengetahui makanan tradisional Sunda, dan 55% di antaranya pernah menyajikannya dalam hidangan sehari-hari.  Penelitian ini menyoroti peran penting orang tua dalam memperkenalkan makanan tradisional Sunda kepada anak-anak sejak dini sebagai upaya pelestarian budaya. Selain menyajikan makanan tradisional dalam hidangan sehari-hari, orang tua juga bisa memperkenalkannya dengan mengajak anak berbelanja makanan tradisional, memasak makanan tradisional bersama, dan lainnya. Baca juga:PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD Seperti dalam modul ajar di atas, siswa tidak hanya diajak untuk belajar di sekolah. Namun, mereka juga diajak untuk belajar dari rumah bersama orang tua. Semoga dengan kerja sama yang solid, guru dan orang tua bisa melestarikan hasil budaya daerah dengan mengajak siswa belajar dan bermain dengan tema makanan tradisional. MARBEL TK DAN PAUD: Aplikasi belajar anak disajikan dalam tema yang menarik dan lengkap     Sumber Referensi: Venti Diana Novitasari & Meirina Lani Anggapuspa. (2022). Perancangan Buku Ilustrasi Makanan Tradisional Khas Kota Surabaya untuk Anak Usia 9-12 Tahun [1] Titi Nurohmah. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Makanan Tradisional Sunda pada Anak Usia Dini [2]

Kamis, 27 Februari 2025 | Edukasi

Modul ajar harian bertema Aku Ingin menjadi Entrepreneur ini dirancang untuk mengenalkan anak-anak PAUD usia 5-6 tahun hingga kelas 1 Sekolah Dasar / SD pada dunia wirausaha dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Melalui variasi kegiatan seru, mereka akan belajar tentang bagaimana menciptakan produk sederhana, memahami nilai kerja keras, serta mengembangkan keterampilan sosial dalam berjualan. Baca juga:Mengembangkan Ketrampilan Berwirausaha kepada "Anak Zaman Now" Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk memperkenalkan konsep dasar entrepreneur, mendorong kreativitas dan inovasi, serta menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab. Selain itu, anak-anak juga akan dilatih dalam berkomunikasi dan bekerja sama, keterampilan penting yang akan bermanfaat dalam kehidupan mereka. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Menggapai Cita-Cita - Subtopik : Profesi Orangtuaku - Kurikulum Merdeka Belajar Modul ajar harian bertema Aku Ingin menjadi Entrepreneur ini mengenalkan anak-anak pada konsep wirausaha melalui kegiatan kreatif dan interaktif. Mereka akan belajar menemukan ide usaha, membuat produk sederhana, serta berlatih menjual dengan sikap jujur dan pantang menyerah. Dengan pembelajaran ini, anak-anak juga diajarkan untuk bekerja sama dan mengembangkan keterampilan sosial yang berguna di masa depan. Berikut ini adalah modul ajar / rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) yang bisa diterapkan: A. Kegiatan pembuka Guru menyapa anak-anak dan bertanya, “Siapa yang pernah melihat atau membantu orang tua berjualan?” untuk membangun antusiasme. Menceritakan kisah inspiratif tentang seorang anak yang sukses menjadi entrepreneur kecil-kecilan. Menonton video/film tentang salah stau tokoh inspiratif tentang dunia wirausaha dan mendiskusikannya. Diskusi ringan tentang apa itu entrepreneur dan contoh usaha sederhana yang bisa dilakukan anak-anak. Baca juga:RPP PAUD Tema Profesi, Subtema Alat-Alat yang Digunakan Aneka Profesi untuk PAUD B. Kegiatan inti Praktik langsung: Anak-anak membuat produk sederhana seperti gelang warna-warni atau camilan. Belajar menawarkan produk: Anak didik berlatih menggunakan kata-kata sopan saat menawarkan suatu produk. Membuat kelompok: Anak didik membuat kelompok untuk berbagi tugas/peran saat bermain peran menjual produk. Guru bisa membantu dengan membuatkan naskah drama sederhana, misalnya:Ani: “Halo, Budi! Aku punya gelang warna-warni buatan sendiri. Mau lihat?”Budi: “Wah, gelangnya cantik! Harganya berapa?”Ani: “Satu gelang harganya seribu rupiah. Bisa pilih warna favoritmu!”Cici: “Gelang ini kuat dan nyaman dipakai. Aku juga pakai, lho!”Budi: “Baiklah, aku beli satu warna biru. Ini uangnya!”Ani: “Terima kasih, Budi! Semoga suka, ya!” Permainan peran: Anak-anak berlatih menawarkan dan menjual produk dengan bahasa yang sopan, serta menggunakan uang mainan untuk belajar transaksi. Diskusi: Anak-anak berbagi pengalaman tentang bagaimana rasanya menjadi seorang entrepreneur kecil. Baca juga:7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran C. Kegiatan penutup: Guru mengajak anak-anak merefleksikan pengalaman mereka dengan bertanya, “Apa yang paling menyenangkan? Apa tantangan yang kalian hadapi?” Menyimpulkan nilai penting dalam berwirausaha, seperti jujur, rajin, dan tidak mudah menyerah. Mengakhiri kegiatan dengan pujian dan motivasi agar anak-anak terus belajar dan mencoba hal baru di kehidupan sehari-hari. D. Media dan alat Gambar atau video pendek tentang entrepreneur anak-anak. Bahan untuk membuat produk (kertas, spidol, manik-manik, atau bahan makanan sederhana). Uang mainan untuk simulasi jual beli. Baca juga:16 Kegiatan Bermain Seraya Belajar Tema Profesi Petani untuk Anak PAUD Usia 4-5 Tahun Di akhir pembelajaran guru bisa mengajak anak-anak untuk menyimpulkan bahwa kreativitas dan kerja keras sangat penting dalam berwirausaha. Setelah itu, anak-anak diajak berdoa bersama agar tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, jujur, dan bertanggung jawab. Sebagai penutup, guru mendorong mereka untuk mencoba ide usaha kecil di rumah bersama orang tua. Pastikan pula agar kegiatan ini dilakukan dengan suasana menyenangkan agar anak-anak lebih antusias belajar. Berikan penghargaan kepada anak-anak yang berpartisipasi aktif. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Koleksi Dongeng Pembangun Karakter yang Edukatif dan Menarik  

Selasa, 04 Februari 2025 | Edukasi

Di Minggu ini, anak-anak akan mengenal jenis, fungsi, dan ciri transportasi udara melalui seni, permainan, serta kegiatan interaktif yang melatih motorik halus dan kasar. Mereka juga akan belajar bekerja sama dan mengembangkan kreativitas lewat aneka kegiatan berkelompok. Berikut ini adalah modul ajar 1 minggu yang dibagi menjadi 5 hari pembelajaran untuk anak PAUD usia 4-6 tahun. Dapatkan Gratis:Lembar Kerja Anak / LKA untuk PAUD dengan tema transportasi Hari 1: Mengenal aneka transportasi udara A. Kegiatan pembuka: Anak-anak akan menyanyi lagu tentang transportasi udara sambil bergerak, menonton video animasi tentang berbagai kendaraan udara seperti pesawat, helikopter, balon udara, dan parasut, lalu berdiskusi tentang kendaraan udara yang mereka kenal. B. Kegiatan inti: Mewarnai aneka kendaraan udara Bermain peran "Siapa Saya?": Anak didik bermain peran sebagai kendaraan udara dan teman-temannya menebak berdasarkan deskripsi fungsi atau ciri-cirinya. Mengelompokkan kendaraan: Anak didik memotong gambar kendaraan udara di sebuah lembar kerja bergambar aneka gambar kendaraan, lalu menempelkannya di sebuah lembar lainnya. Tebak suara kendaraan udara: Putarkan suara aneka kendaraan udara dan minta anak-anak menebaknya. Membuat kendaraan udara dari playdough C. Kegiatan penutup: Anak-anak bercerita tentang kendaraan udara favorit mereka, menceritakan pengalaman tentang kendaraan udara, dan pengalaman mereka dalam beraktivitas dengan tema kendaraan udara. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 4 - 5 Tahun, Topik Alat Transportasi Air / Laut Kurikulum Merdeka Belajar 2. Hari 2: Mengenal pesawat A. Kegiatan pembuka: Anak-anak akan menyanyi lagu "Pesawatku" sambil bergerak, menonton video animasi tentang pesawat, lalu berdiskusi tentang kendaraan udara. B. Kegiatan inti Pesawat dari kardus: Buat pesawat mainan dari kardus bekas, lalu hias dengan cat dan tambahkan sayap dari karton. Pesawat dari sedotan dan kertas: Gunakan sedotan sebagai badan pesawat dan potongan kertas untuk sayap, lalu warnai sebelum merakitnya. Pesawat dari stik es krim: Rakit stik es krim menjadi badan dan sayap pesawat, lalu hias dengan spidol atau cat warna-warni. C. Kegiatan penutup: Anak-anak bercerita tentang kendaraan udara yang ingin mereka naiki, lalu mereka diberi semangat dan pujian atas karya yang telah dibuat. Baca juga:Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tema Rekreasi, Subtema Alat Transportasi untuk PAUD 3. Hari 3: Mengenal helikopter A. Kegiatan pembuka: Anak-anak akan menyanyi lagu tentang helikopter sambil bergerak, menonton video animasi tentang helikopter, lalu berdiskusi tentang kendaraan udara ini. B. Kegiatan inti: Simulasi penerbangan helikopter: Anak-anak bermain peran menjadi pilot helikopter, menggunakan kursi sebagai helikopter, sambil berimajinasi terbang ke berbagai tempat dengan arahan dari guru. Helikopter dari playdough: Anak-anak membentuk helikopter menggunakan playdough, sambil mengenal bagian-bagian helikopter seperti badan, baling-baling, dan ekor. Menggambar helikopter: Anak-anak menggambar helikopter di atas kertas besar menggunakan spidol atau krayon, kemudian mewarnai dan menambahkan detail. C. Kegiatan penutup: Anak-anak bercerita tentang helikopter dan pengalaman yang ingin mereka rasakan bila nanti bisa naik helikopter, lalu diberikan semangat dan pujian atas karya yang telah mereka buat. Baca juga:Modul Ajar dan RPP PAUD Tema Air Udara Api, Topik Kendaraan Air - Kurikulum Merdeka Belajar 4. Hari 4: Mengenal kendaraan angkasa A. Kegiatan pembuka: Anak-anak akan menyanyi lagu tentang kendaraan angkasa sambil bergerak, menonton video animasi tentang berbagai kendaraan angkasa seperti roket, pesawat luar angkasa, satelit, dan kendaraan penjelajah Mars, lalu berdiskusi tentang kendaraan angkasa yang mereka kenal. B. Kegiatan inti: Mewarnai gambar bertema kendaraan angkasa: Mewarnai gambar roket, pesawat luar angkasa, satelit, astronot, dan lainnya, kemudian mendiskusikan perbedaan masing-masing. Roket dari kardus: Buat roket mainan dari kardus bekas, lalu hias dengan cat dan tambahkan ujung roket dari karton atau kertas berwarna. Satelit dari kertas: Buat satelit mini dari kertas, gunakan alat seperti tutup botol sebagai bagian tengah, dan bentuk sayap satelit dari kertas karton, kemudian hias dengan warna. C. Kegiatan penutup: Anak-anak bercerita tentang kendaraan angkasa yang ingin mereka naiki atau jelajahi, lalu mereka diberi semangat dan pujian atas karya yang telah mereka buat. Baca juga:Ayo Ajak si Kecil Bernyanyi Lagu Anak Tema Kendaraan 5. Hari 5: Pertunjukan drama bertema kendaraan udara A. Kegiatan pembuka: Anak-anak akan menyanyi lagu tentang kendaraan udara sambil bergerak, menonton video tentang berbagai kendaraan udara (pesawat, helikopter, balon udara, parasut), lalu berdiskusi tentang jenis-jenis kendaraan udara yang mereka kenal dan bagaimana masing-masing berfungsi. B. Kegiatan inti: Membuat properti drama kendaraan udara: Anak-anak membuat properti seperti pesawat, helikopter, atau balon udara dari bahan sederhana seperti kardus, kain, dan karton untuk digunakan dalam pertunjukan. Berlatih drama sebagai kendaraan udara: Anak-anak bermain peran sebagai berbagai kendaraan udara (pesawat, helikopter, balon udara, parasut), dengan menggunakan properti yang sudah dibuat untuk menggambarkan pergerakan dan fungsi masing-masing kendaraan. Mendengarkan cerita drama tentang kendaraan udara: Contoh temanya adalah tentang pesawat yang terbang ke tempat baru yang melakukan penyelamatan.Berlatih adegan drama Melakukan pertunjukan drama kendaraan udara: Anak-anak tampil di depan teman-temannya, memperagakan drama kendaraan udara yang telah disiapkan, sambil mengenalkan kendaraan yang mereka perankan. C. Kegiatan Penutup: Anak-anak berdiskusi tentang pengalaman mereka saat berperan dalam pertunjukan drama, berbagi perasaan mereka, dan diberi semangat serta pujian atas kreativitas dan kerja sama yang telah dilakukan dalam persiapan dan pertunjukan drama.

Senin, 20 Januari 2025 | Edukasi

Berkebun adalah aktivitas menarik, menyenangkan, dan edukatif untuk anak PAUD / TK. Lewat tema "Ayo Berkebun," anak-anak diajak mengenal dunia tanaman, belajar menjaga lingkungan, serta mengembangkan keterampilan motorik, kecerdasan natural, dan kecerdasan sosial. Modul ajar ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan bermakna selama satu minggu (5 hari pembelajaran), dengan pendekatan deep learning yang sesuai untuk anak usia 4-6 tahun. Baca juga Koleksi Modul Lengkap di platform Educa Studio Hari 1 (Senin): Belajar bagian tanaman dengan menyenangkan Menyanyikan lagu bertema tanaman, misalnya lagu berjudul bagian “Bagian Pohon” Diskusi singkat tentang lagu dan apa yang anak didik tahu tentang tanaman Mengenalkan gambar tanaman dan bagian-bagiannya (akar, batang, daun, bunga, dan buah) dengan media gambar atau video animasi Melakukan pengamatan tanaman nyata dan melakukan kegiatan menyentuh dan membau bagian tanaman Bermain mencocokkan bagian tanaman dengan gambar dan nama bagian tanaman Menyiram tanaman di kebun sekolah Quiz berhadiah singkat untuk menguji pemahaman anak-anak tentang bagian-bagian tanaman dan cara merawat tanaman Bercerita pengalaman merawat tanaman atau banyak hal tentang tanaman Penyampaian pesan untuk merawat tanaman di sekitar mereka. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Berkebun, Kebun Sekolahku - Kurikulum Merdeka Belajar Hari 2 (Selasa): Mengenal alat berkebun dan penggunaannya Menonton video aktivitas anak berkebun bersama orang tua dan mendiskusikannya Pengenalan alat berkebun dengan media gambar atau miniatur alat berkebun, serta memperagakan cara menggunakannya Mengamati alat berkebun yang asli, seperti cangkul, sekop, gunting rumput, dan lainnya Melakukan demonstrasi menanam bibit tanaman pada pot dengan sekop Memperagakan drama tentang menggunakan alat-alat berkebun Melakukan quiz berhadiah dengan meminta anak didik memeragakan cara menggunakan alat berkebun dan menjawab pertanyaan Mengerjakan lembar kerja bertema alat berkebun Menceritakan pengalaman berkebun dan betapa menyenangkannya pembelajaran hari ini. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD - TK Usia 4-5 Tahun, Topik : Kreasi Limbah Plastik, Kebun Sekolahku Indah - Kurmer 2024 Hari 3 (Rabu): Tanaman hias yang indah Bernyanyi lagu tentang tanaman hias atau bunga yang memberi keindahan dan mengajak anak didik bersyukur atas karunia Tuhan Mengenalkan tanaman hias selain bunga, misalnya kaktus, bonsai, dan lainnya Menjelaskan manfaat tanaman hias untuk memperindah rumah dan menyegarkan udara Mengamati tanaman hias yang nyata atau dengan menonton video bertema ragam tanaman hias Mengerjakan lembar kerja bertema tanaman hias, dan cara menulis nama-nama tanaman hias Membuat kerajinan tangan dengan tema tanaman hias Melakukan permainan tentang tanaman hias yang telah dipelajari Berbagi cerita tentang pengalaman melihat dan merawat tanaman hias. Baca juga:Tugas PROYEK SEDERHANA untuk PAUD / TK TEMA TANAMAN: Dengan Metode Merdeka Belajar Hari 4 (Kamis): Berkebun dengan media tanam buatanku Menjelaskan bahaya sampah plastik bagi bumi dan pentingnya gerakan “Reuse, Recycle, dan Reduce” Pengenalan aneka media tanam yang bisa dibuat dari bahan limbah Menonton demonstrasi menanam tanaman dengan media tanam bahan limbah Menonton cara merawat tanaman dengan media tanam buatan sendiri, misalnya salah satu jenis bunga Memperagakan cara merawat tanaman Membuat media tanam buatan sendiri dan menghiasinya Menulis angka tentang gambar urutan cara merawat tanaman Menjawab pertanyaan tentang media tanam bahan limbah dan cara merawat tanaman. Baca juga:Belajar BAGIAN TANAMAN Jadi Mudah dan Menyenangkan: Sesuai Kurmer PAUD 2023 Hari 5 (Jumat): Ayo Menanam dan Merawat Tanaman Pengenalan aneka jenis tanaman yang mudah dirawat oleh anak-anak Menjelaskan tentang cara merawat tanaman dengan benda, diawali dengan lubang tanam Demonstrasi tentang tips merawat tanaman agar bisa tumbuh dengan baik (misalnya perlu ditaruh di ruangan terbuka, serta Penjelasan manfaat sinar matahari, air, pupuk, dan tanah yang subur) Praktik menanam tanaman bersama di pot mini (atau media tanam buatan sendiri) Permainan menanam tanaman dan merawat tanaman berhadiah (penilaian berdasarkan kualitas pekerjaan saat melakukan praktik) Melakukan quiz singkat Mendapatkan penugasan untuk merawat tanaman yang ditanam secara mandiri. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH Tema / Topik: Merawat Tanaman, Tumbuhan Ciptaan Tuhan - Kurmer PAUD / TK Melalui kegiatan bertema "Ayo Berkebun," anak-anak tidak hanya belajar tentang tanaman dan lingkungan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab, kreativitas, dan cinta terhadap alam. Marbel Pelajaran TK dan PAUD: Membantu Si Kecil Belajar Aneka Keterampilan Dasar PAUD   Sumber referensi: 1. Mindchampselc.edu.au. (2024). Sow the seeds of learning garden activities for outdoor fun [1] 2. Educatall.com. (2024). Fruit html [2]